Wallpaper KH Nurhasan

Wallpaper KH Nurhasan berisikan foto foto bapak KH Nurhasan Al Ubaidah Lubis. Beliau adalah seorang tokoh agama Islam di wilayah Kediri pada tahun 1940-1980 an yang mengajarkan umat Islam untuk menerapkan amalan-amalan agama Islam secara murni berdasarkan Al-qur’an dan Al-hadits dan tidak dicampuri dengan bid’ah, khurofat, dan takhayul. Wallpaper ini menjadikan KH. Nurhasan Al-Ubaidah Lubis Al-Musawwa (1908-1982) sebagai subjek pembuatan wallpaper. KH. Nurhasan dibesarkan, proses pendidikan yang diperoleh hingga pada puncak pendidikan agama Islam di Makkah, serta kehidupan keluarga yang Nurhasan jalani. Selain itu juga melihat bagaimana kontribusi sebagai seorang ulama, kyai, dan guru yang mengajarkan ilmu agama Islam. Metode yang digunakan dalam menarik simpati dari masyarakat untuk mau belajar ilmu agama Islam dan mengamalkannya tanpa ada tambahan. Nurhasan lahir tahun 1908 di Purwoasri Jawa Timur merupakan keturunan dari keluarga pesantren yang di warisi dari ayahnya sendiri H. Jamal yang merupakan putra dari Haji Thohir yang merupakan seorang bangsawan ulama. Dari kecil Nurhasan sudah dikenalkan dengan ilmu agama
Islam dengan cara dipondokan dan umur 9 tahun sudah berangkat haji ke Makkah. Nurhasan tumbuh dalam pesantren yang membuatnya selalu ingin belajar tentang ilmu agama Islam. Ketertarikannya dengan ilmu agama Islam membuat Nurhasan berniat mencari ilmu agam Islam ke Makkah yang
merupakan pusat ilmu agama Islam. Setelah menimba ilmu agama Islam di Makkah selama 10 tahun Nurhasan pulang ke Indonesia dengan niat dan cita-cita ingin mengajarkan ilmu agama Islam dengan metode dan cara yang didapatkan di Makkah. Menurut Nurhasan dengan cara manqul, musnad, dan muttasil lebih mudah dan efisien dalam mengajarkann dan mengamalkan agama Islam. Namun cara Nurhasan ditentang oleh beberapa tokoh ulama karena dianggap sesuatu yang baru. Nurhasan tetap berusaha untuk mengajarkan apa yang dia punya dengan cara berdakwah amar ma’ruf kepada semua orang yang ditemui. Tahun 1950-an merupakan titik awal terang dakwah Nurhasan yang mendapatkan respon dari berbagai pihak sehingga bisa mendirikan Pondok Pesantren Burengan Kediri. Tahun 1972
merupakan tahun Nurhasan melepaskan dirinya dari dunia dakwah dikarenakan kondisinya yang lemah dan sakit namun Nurhasan tetap mengajar hingga tahun 1982 Nurhasan kecelakaan sehingga merenggut nyawanya.
KH Nurhasan Wallpaper contains photos of Mr. KH Nurhasan Al Ubaidah Lubis. He was an Islamic religious leader in the region of Kediri in the 1940-1980s who taught Muslims to apply the practices of Islam purely based on the Qur'an and Al-Hadith and were not interfered with heresy, khurofat, and superstition . This wallpaper makes KH. Nurhasan Al-Ubaidah Lubis Al-Musawwa (1908-1982) as the subject of making wallpapers. KH. Nurhasan was raised, the educational process gained up to the peak of Islamic religious education in Mecca, and the family life that Nurhasan lived. In addition, he also saw how his contribution as a scholar, cleric, and teacher who taught the science of Islam. The method used in attracting sympathy from the public to want to learn the science of Islam and practice it without any additions. Nurhasan, born in 1908 in Purwoasri, East Java, is a descendant of a pesantren family inherited from his own father, H. Jamal, who was the son of Haji Thohir, who was a cleric cleric. From a young age, Nurhasan was introduced to religious knowledge
 Islam by way of accommodation and at the age of 9 years had left for the pilgrimage to Mecca. Nurhasan grew up in a pesantren which made him always want to learn about Islamic religious knowledge. His interest in Islamic religious knowledge made Nurhasan intend to seek Islamic religious knowledge in Mecca
 is the center of Islamic religious knowledge. After studying Islam in Mecca for 10 years Nurhasan returned to Indonesia with the intention and ideals of wanting to teach Islamic religion with the methods and methods found in Mecca. According to Nurhasan by way of manqul, musnad, and muttasil it is easier and more efficient in teaching and practicing Islam. But the way Nurhasan was opposed by several ulama figures because it was considered something new. Nurhasan is still trying to teach what he has by preaching amar ma'ruf to everyone he meets. The 1950s was a bright starting point for the preaching of Nurhasan who received responses from various parties so that he could establish the Islamic Boarding School in Burengan Kediri. 1972
 was the year Nurhasan released himself from the world of da'wah because of his weak and sick condition but Nurhasan continued to teach until 1982 Nurhasan had an accident that claimed his life.